Jumat, 06 Februari 2015

Padahal Saya Peserta, Kenapa Nervous?

Hai, rasanya sudah lama sekali aku tidak posting di blog yang kusayangi ini. Kalau begitu biarkan aku bercerita ya. Boleh?

Aku sekarang sudah semester 6. Lagi musimnya ikut seminar proposal kakak tingkat. Ya, aku termasuk salah satu dari mereka. Aku sedang seneng-senengnya ngikut seminar proposal. lagi semangat-semangatnya. Hehe.

Aku sudah delapan kali mengikuti seminar proposal skripsi. Anehnya, setiap kali mengikuti seminar, aku malah grogi gak karu-karuan. tanganku gemetaran, wajahku memerah panas, kepala terasa berat. Hal-hal  yang justru seharusnya dirasakan oleh pemateri. mngkin yaa, karena aku juga berusaha keras untuk memaknai dan mencoba memahami maksud rancangan penelitian pemateri, makanya aku juga ketularan grogi.

Hal lain yang menyebabkan aku grogi adalah karena aku mewajibkan diriku untuk memberikan saran atau mengajukan pertanyaan kepada pemateri seminar. Kenapa harus begitu? Sebenarnya tidak harus, cuma biasanya membaca judulnya saja sudah ada pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam fikiran. Sepertinya mustahil kalau tidak ada hal yang dipertanyakan dari sebuah karya. Termasuk proposal-proposal skripsi ini. Kecuali kalau tidak membaca samasekali, nah itu baru masuk akal jika tidak ada hal yang dipertanyakan.

Jujur, saya senang jika saya bisa mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Apalagi jika pertanyaan saya itu dipertegas kembali oleh Dosen Pembimbing atau Dosen Penguji. Bukan apa-apa, itu artinya pemahaman saya mengenai metode penelitian mulai berkembang. Meski, saya tahu saya tetap junior di hadapan para pemateri dan juga peserta seminar yang lainnya, saya tetap memberanikan diri untuk bertanya.

Mengajukan pertanyaan saya senang, nah apalagi jika saya bisa memberikan saran kepada pemateri. Saya juga sangat senang. Apalagi kalau sarannya bagus. Yaaah, saya tahu saya belum bisa memberikan saran yang bagus. Paling tidak kalau aku bertanya atau memberikan saran, aku tidak hanya menjadi pendengar. Tapi aku juga ikut berfikir. Apa hanya pemateri yang berfikrir? Yang bertanyapun juga berfikir. Karena tanya juga gak ngawur-ngawur banget.

Masak ikut seminar hanya untuk duduk dan makan kue yang diberikan pemateri. Atau kalau bukan itu untuk minta tandatangan untuk "Kartu Keikutsertaan Seminar". Aku tahu awalnya aku ikut seminar proposal hanyalah untuk memenuhi kewajibanku. Karena sebagai syarat untuk seminar nanti, aku harus mengikuti minimal 8 kali seminar. Ya, awalnya memang hanya untuk itu. Tapi, aku sadar, pemateri yang di depan ini berfikir sangat keras, pasti. Sudah gitu, dia harus menjamu para peserta seminar dan Dosen Pembimbing. Maka, saya mengimbanginya dengan ikut berfikir, memberikan pertanyaan ataupun saran yang ringan. Karena yang berat bagian Dosen Pembimbing. Hehehe. Paling tidak loh yaaa, aku mengganti kue yang aku makan dari pemateri dengan satu pertanyaan. Wehehehehe..

Hari ini, saya bertanya agak detail kepada pemateri. ada tiga orang yang pada intinya memprotes saya memberikan pertanyaan yang tidak pada tempatnya. Ya, saya akan perbaiki itu semua. Tapi saya juga punya penjelasan dengan apa yang saya lakukan. Saya bertanya kepada pemateri, karena saya menganggap pemateri punya yang terbaik dan sudah bekerja keras  untuk penampilannya. Maka, saya wajib memberikan apresiasi dengan menggali apa yang dia fikirkan. Betul?

Mungkin teman-teman yang lain sebenarnya ada yang punya pertanyaan yang lebih bagus dan lebih banyak,. Hanya saja mereka tidak mau mengungkapkannya. Saya? Saya mau bertanya, saya kepingin atmosfer akademisnya hidup. Diskusinya jalan. Sharingnya terasa. Saya juga yakin kalau suasana akademis hidup, justru Dosen akan senang melihatnya. Pak Yusuf Suharto bilang "Jangan hanya jadi pendengar, bertanyalah". Pak Komang malah suka ngguyoni "Wah, iki kue aja yang dihabiskan, tapi gak mau bertanya". Heheheh

Iya, saya akan bercermin kembali dengan sikap saya ketika bertanya, memberikan sanggahan ataupun kritikan. Saya akan belajar untuk lebih baik lagi. Namun, jika "mereka yang memprotes saya" mau bertanya dengan baik kenapa saya melakukan itu, saya pasti punya penjelasan yang baik juga atas pertanyaan itu. Bukan tanpa alasan saya melakukan sesuatu.



Ya, aku tahu kenapa aku grogi. Karena aku ikut berfikir. Karena aku ikut berfikir apa yang disampaikan oleh pemateri.

Doanya yaa, semoga saya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari. :)



Rabu, 08 Oktober 2014

Go Ahead

Assalamualaikum.

Kalao dapat rezeki, saya menganggap rezeki  itu datang dari Yang Maha Memberi siapa lagi kalau bukan Dia. Hanya saja saya tetap menghargai dan saya sangat berterimakasih dengan orang yang menjadi perantara rezeki itu. Saya mau tanya kepada pembaca sekalian. Apa saya salah?

Lalu ada orang yang menganggap bahwa rezeki itu semata-mata yang memberi adalah orang tadi. Yaaa, orang yang menjadi perantara tadi. Dan orang itu mengingatkan agar saya tidak lupa akan jasa-jasa orang yang memberi saya rezeki itu. Apa orang yang itu salah? Tidak juga kan?

mungkin saja sikap yang saya ambil adalah saya harus bersyukur karena rezeki yang saya dapatkan adalah semata-mata dari Yang Maha Kaya dan Maha Memberi. Dan saya tetap harus berterimakasih kepada orang yang menjadi perantara rezeki tersebut. Dan saya harus berdoa, meminta kepada Yang Maha Kaya, agar saya dimampukan untuk melakukan kebaikan yang sama atau bahkan lebih baik lagi kepada orang yang menjadi perantara tersebut dan kepada orang lain. Imbang kan?

Action Rina!

Apa yang kita inginkan kadang tidak sesuai dengan yang orang lain inginkan. Apapun itu tetap jangan jengkel kepada orang yang tidak berkehendak dengan keinginan Anda. Akan tetapi tetap hormati apa pendapatnya, apalagi kalau dia adalah kawan Anda, saudara anda bahkan orangtua Anda. Dan tetap Anda jangan runtuhkan keyakinan Anda karena provokasi orang-orang yang kurang/tidak setuju dengan keinginan Anda (kecuali keinginan Anda itu jelek atau jahat, hahaha). Tetap luruskan niat, tetap melangkah ke depan, tetap lakukan perbaikan-perbaikan.

Jujur ya, saya agak kecewa, ketika saya ditahan untuk membeli sesuatu yang saya sukai. BUKU. Saya justru didukung kalau membeli baju. Apapun itu, saya harus tetap menghargai beberapa orang yang mengatakan ini. Apalagi beliau adalah orang-orang yang dekat dengan saya. Wong saya looo, selama ini beli buku itu juga jarang-jarang. Saya malah berdoa, suapaya dimampukan beli buku yang buuuuaaanyaaaak. Dan bisa sedekah buku yang buuuaaanyaak pula. Karena buku jendela ilmu. Kalau diamalkan jadi amal jariyah kan katanya. hehehehe..

Atau mungkin, saya harus mengutamakan orang-orang yang dekat saya tadi sebelum saya membeli buku. Mungkin itu pesan untuk saya.

Yang  penting, dari kejadian apapun harus diambil pembelajarannya termasuk kejadian tadi. Dari apapun, siapapun ambil hikmahnya selalu untuk belajar. Itulah ciri seorang Pemenang.Go Ahead!

Wassalam.

Sabtu, 27 September 2014

Mas Ippho Santosa Menyapa Malang

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuhu.

Alhamdulillahirabbil'alamin. All praises be to Allah. The Almighty, The owner of this universe.
Oke, I wanna teel you something that happen today. I am very, very happy, cause I meet my idola motivator. Who is he? Yes, Ippho Santosa. I have been waiting this seminar for two years. My praise was granted by Allah SWT. As usually, four days ago I online on social media facebook and twitter. I followed Mas Ippho's account and I always monitor the status. I find in the news status that he will go to Malang to held seminar. Woooow.. without a doubt I call the number listed, I asked how much the price of the ticket and where the seminar will be held?. After getting the information, I transfer some money to buy a ticket and I was so impatient to immediately meet with Mas Ippho.

And today I have met with him. I was able to shake hands with him. I've been getting knowledge of him. And most importantly, I've been getting a new spirit to do good and keep the spirit and always positive minded. I praise to Allah that once day I can meet again with Mas Ippho Santosa and the other mentors who I can learn the knowledge to be better situation. Aamiin.. Mas Ippho thanks for knoledge given to me, hopefully you always healthty and spread of kindness.

For all reader who read this posting I recomend you to read Mas Ippho's works. Such as 7 Keajaiban Rezeki, Percepatan Rezeki, Hanya 2 Menit, Moslem Millionaire and other work. You always can see his profile from his official website.


Oke, wassalamualaikum Wr. Wb.