Sabtu, 31 Mei 2014

Cinta Adalah Cahaya, Rizki Tiada Tara

HATI-HATI!
Kenapa harus hati-hati?
Ah, mungkin Anda sudah tahu apa yang akan saya katakan? Akhir-akhir ini sedang menyebar virus demam Korea bukan? Jadi hati-hati, saya khawatir Anda juga tertular oleh virus tersebut. Apakah benar dugaan saya? 

Jika Anda adalah salah satu dari sekian juta orang yang terserang demam Korea, Anda tentu ingat Drama Korea yang berjudul "I Hear Your Voice"? Kisah seorang lelaki yang mempunyai kemampuan mendengarkan kata hati orang lain melalui tatapan mata. Park Soo Ha.

Pada saat kelas 2 SD, Park Soo Ha dan ayahnya ditabrak sebuah truk ketika mengendarai mobil mereka. Karena belum meninggal, sopir truk justru membunuhnya dengan pipa besi. Dia baru menyadari bahwa ada dua remaja yang menyaksikan kejadian itu saat akan menghabisi Park Soo Ha. 

Saat sidang di Pengadilan, semua orang mengira bahwa yang terjadi hanyalah kecelakaan. Bukan pembunuhan. Pernyataan Park Soo Ha bahwa ayahnya telah dbunuh tidak dipercaya. Usianya terlalu dini. Ketika Park Soo Ha mengatakan bahwa dia bisa mendengar kata hati orang lain, dia ditertawakan dan dianggap pernyataanya adalah kebohongan. Jang Hye Soung -salah satu saksi mata saat ayah Park Soo Ha dibunuh- memberikan kesaksiannya. Min Joon Gook bersalah. Itulah keputusan hakim sidang. Min Joon Gook tetap pada ancamannya. Akan membunuh Jang Hye Soung saat keluar dari penjara.

Jang Hye Soung menangis. Menyesal. "Seharusnya aku tidak datang, apa yang harus ulakukan jika dia akan membunuhku? Dia bilang, dia akan membunuhku negitu bebas dari penjara. Bagaimana aku bisa hidup sekarang?." "Aku akan melindungimu." Itulah janji yang diucapkan Park Soo Ha, bocah 8 tahun.

Park Soo Ha, mencari Jang Hye Sung selama 10 Tahun. Untuk menepati janjinya. Bahwa dia akan melindungi Jang Hye Sung. Saat itu hampir bersamaan dengan bebasnya Min Joon Gook dari tahanan.

Bahkan membunuh, mendekati Jang Hye Sungpun Min Joon Gook tidak bisa. Perlindungan Park Soo Ha terlalu kuat.

Min Joon Gook, berhasil menculik Jang Hye Sung di sebuah Kota Hantu. Tentu hal ini dilakukan untuk menjebak Park Soo Ha agar datang ke Kota tersebut. 

"Dimana dia?"
"Jang Hye Sung sudah kubunuh. Sekarang kau tahu kan rasanya aku 11 tahun yang lalu? Sakit bukan kehilangan orang yang dicintai? Bagaimana perasaanmu? Marah? Ingin membunuh? Begitulah perasaan orang yang kehilangan, akan melakukan apapun dan hidup seperti binatang. Sekarang bunuhlah aku." 

Apa Park Soo Ha membunuh Min Joon Gook? 
Tidak. Dia tidak membunuh Min Joon Gook. Satu pesan yang dikatakan oleh Jang Hye Sung dan menjadi janji Park Soo Ha untuk tidak membunuh Min Joon Gook. "Seberapapun kau menyimpan dendam kepada Min Joon Gook, jangan pernah membunuhnya."

***

Bagian akhir episode ke-17. Menit ke 57.12, Pengacara Cha sedang berbicara dengan Jaksa Seo. Pengacara Cha mengatakan bahwa dia sedikit kasihan dengan Min Joon Gook. Kemudian Pengacara Cha Gwan Woo bertanya kepada Jaksa Seo. "Jaksa, apakah kau tahu perbedaan antara Park Soo Ha dan Min Joon Gook?"

"Min Joon Gook tidak punya seseorang yang percaya padanya. Tak seorangpun yang mendengarkannya. Tidak ada orang yang mencintainya. Dan dia tidak mempunyai seseorang untuk dilindungi. Tapi, jika dia memiliki orang yang seperti itu, dia bisa hidup secara berbeda. Seperti Park Soo Ha."

***


Seperti itulah cinta. Saya juga memilikii orang-orang yang saya cintai dan mencintai saya. Merekalah sumber semangat dalam hidup saya.


Itulah rezeki yang tak terkira.







Jumat, 30 Mei 2014

#CaptureUrBlog - #HappyBlogging - #3TahunWB - #HappyBirthday

25 MEI 2014 WARUNG BLOGGER ULTAH looh...

Tidak ada ucapan yang spesial, hanya kalimat sederhana 
Happy Birhday WARUNG BLOGGER
Semoga tetap JAYA di usia yang ke 3 dan usia selanjutnya.

Tetap menjadi dinamo para blogger untuk selalu ber-KARYA

#HappyBlogging  -  #3TahunWB  -  #HappyBirthday

==================================================================

Nah.. dalam rangka uleng tahun yang ketiga, Warung Blogger mengadakan kontes bog, kuis twitter rekam jejak Warung Blogger dan kontes foto selfie seru.  saya mengikuti dua kontes. Kontes blog dan kontes foto selfie. Kontes blog saya bisa dilihat disini. Untuk kontes foto selfie, tidak perlu di link kan ke laman lain yaa.. saya upload langsung dibawah ini. :)



Gimana fotonya? cantik bukan? hehehe...



Kamis, 22 Mei 2014

Explore Waduk Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo


Kabupaten Ponorogo. Apa yang terlintas di benak Anda jika mendengar kata "Kabupaten Ponorogo"? Pasti REOG bukan? Ya, memang Kabupaten Ponorogo merupakan kabupaten dengan kebudayaan endemik berupa REOG. Setiap tahun, tepatnya pada saat tahun baru Islam atau yang dikenal dengan istilah grebeg suro selalu diselenggarakan Festival REOG tingkat nasional. Festival tersebut diikuti oleh Kabupaten-kabupaten lain di seluruh Indonesia.

Selain populer dengan kebudayaan khasnya, Kabupaten Ponorogo juga memiliki potensi fisik berupa wisata alam yang tidak kalah menarik. Mungkin Anda pernah berkunjung ke salah satu atau bahkan seluruh wisata alam yang ada di Kabupaten Ponorogo. Wisata alam yang disuguhkan ketika Anda berkunjung ke Kabupaten Ponorogo adalah Telaga Ngebel, Taman Wisata Ngembag, Air Terjun Pletuk, Gunung Bayangkaki, Air Terjun Juruk Klenteng, Gua Lowo, Hutan Wisata Kucur dan Air Terjun Toyomerto.

Dari sekian daftar potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Ponorogo, ternyata masih ada potensi lain yang dimiliki Kabupaten Ponorogo yang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Ingin tahu? Mari kita cari tahu bersama-sama. Potensi tersebut adalah Waduk Bendo. Waduk Bendo terletak di Kali Keyang, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Waduk ini termasuk dalam salah satu waduk nasional yang dibangun dengan dana APBN. 

Sebetulnya pembangunan Waduk Bendo telah direncanakan sejak tahun 1974, namun baru bisa terealisasikan pada tahun 2013. Groundbreaking atau tahap awal pembangunan Waduk Bendo dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2013 dan diresmikan oleh Menteri PU Republik Indonesia, Bapak Djoko Krimanto.

Peresmian Groundbreaking Waduk Bendo Oleh Menteri Pekerjaan Umum
Sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.com
Waduk Bendo ini dibangun dengan luas 300 hektare. Waduk akan dibangun dengan tinggi 71 meter (dari dasar sungai), panjang puncak 311,90 meter dan lebar puncak 15 meter. Waduk Bendo mempunyai volume timbunan sebesar 3.088 juta m3. Waduk Bendo diproyeksikan dapat mengairi sawah petani seluas 3.299 hektare sawah (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air).

Menurut PP No. 37 tahun 2010 waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Waduk pada umumnya dibangun untuk pengembangan sumberdaya air sungai. Waduk berfungsi dalam penampungan air ketika musim hujan sehingga dapat menjadi supplay air pada saat musim kemarau. Secara hidrologis waduk mempunyai peranan penting yaitu sebagai berikut:
- Menampung air sungai
- Mengatur dan mengelola air dalam waduk
- Pengelolaan Sumberdaya air
- Penyediaan air baku (raw water)
- Salah satu sumber penyediaan air bersih dan air minum
- Penyediaan air irigasi
- Pengendalian banjir, dan
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Untuk Waduk Bendo sendiri fungsinya difokuskan pada pengendalian banjir, untuk mencukupi supplay air di Kabupaten Ponorogo, baik air baku maupun air untuk keperluan irigasi dan sebagai konservasi sungai. Dengan volume waduk yang besar, Waduk Bendo dapat menampung dan menahan air sehingga air tidak langsung mengalir dan menjadi banjir. Air yang tertanpung dalam waduk dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih ataupun sumber irigasi. Sedangkan fungsi Waduk Bendo sebagai konservasi sungai adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena jika hal tersebut terjadi maka waduk akan kotor dan cepat mengalami pengendapan.

Selain fungsi diatas, ada fungsi yang tidak kalah penting keberadaan sebuah waduk. Fungsi tersebut adalah fungsi perbaikan kualitas air. Air yang mengalir biasanya tidak selalu jernih dan bebas dari limbah. Dengan adanya waduk, air akan tertahan dalam waduk. Bahan-bahan yang terlarut bersama air tersebut (bahan kimia, limbah) akan mengalami pengendapan. Jika bahan-bahan berbahaya tersebut mengendap di dasar sungai, maka air yang akan mengalir pada hilir waduk menjadi lebih jernih dan lebh baik secara kualitasnya.

Berikut ini adalah gambar maket Waduk Bendo di Kali Keyang, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.


Maket Waduk Bendo
Sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.com
Pembangunan Waduk Bendo ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. Selain harus dirawat pacsa pembangunan selesai, maka pengembangan Waduk Bendo juga harus diperhatikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, supplay kebutuhan air dan konservasi sungai, namun fungsi wisata dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah fungsi yang harusnya menjadi incaran dan menjadi target pengembangan potensi Waduk Bendo.

Pengembangan kearah pariwisata merupakan prospek yang cukup cemerlang. Saat ini, masyarakat sangat antusias dengan wisata. Wisata yang biasanya diminati adalah wisata alam semacam waduk ini, meskipun waduk tetap buatan manusia. Dalam pengembangan obyek kearah wisata harus diperhatikan 7 (sapta) pesona yaitu: keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan. Jika memang benar-benar dikembangkan kearah wisata, maka akan menambah income untuk Waduk Bendo sendiri. Selain itu akan membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menyerap angkatan kerja. Jika Waduk Bendo dikembangkan menjadi obyek wisata, Anda tentu akan berkunjung ke Waduk Bendo bukan?

Pengambangan yang patut dilirik selain kearah wisata adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air akan menjadi sumber energi di Kabupaten Ponorogo. Apabila Waduk Bendo dimanfaatkan sebagai pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) maka akan semakin mudah dan murah masyarakat Kabupaten Ponorogo dalam mendapatkan fasilitas berupa aliran listrik.

Nah.. meskipun pembangunan waduk ditargetkan selesai pada tahun 2017. Tidak ada salahnya bukan, jika kita mengenal, mengetahui, mencintai dan mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki daerah kita lebih awal?

"Love and Promote Our Country Potential"

===========================================================================
Tulisan ini diikutsertakan pada :

Senin, 19 Mei 2014

Aku Masih Rindu

Aku kembali ke Malang, karena sebuah tanggungjawab yang tidak bisa aku tinggalkan. Tapiii... Aku rindu. Aku masih rindu dengan kedua oragtuaku. Terutama simbokku yang kondisi kesehatannya tidak begitu baik. Aku rindu. Aku masih rindu dengan Bapakku. Aku masih rindu dengan Mbakku,. Aku masih rindu dengan keponakanku. Aku masih rindu dengan mas iparku. AKU MASIH RINDUUUUUUUU...

Jumat, 09 Mei 2014

IKM JAYA, INDONESIA BERDAYA: Peranan Sektor Industri Kecil Menengah (IMK) dalam Penyerapan Tenagan Kerja di Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

Kecamatan Sawoo, terletak di sebelah timur Kabupaten Ponorogo. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mlarak dan Kecamatan Sooko, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sambit. Kecamatan Sawoo berada pada ketinggian 103-980 m dpal. Sebagai kecamatan yang mempunyai kondisi geografis pegunungan, sektor basis Kecamatan Sawoo adalah sektor usaha pertanian, terutama pertanian Tanaman Bahan Makanan (Tabama). 

Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini di Kecamatan Sawoo tidak hanya sektor pertanian saja yang menjadi matapencaharian penduduk setempat namun juga Industri Kecil Menengah yang dikenal dengan IMK. Industri kecil menengah (IMK) di Kecamatan Sawoo yang sedang berkembang meliputi industri anyaman, tikar mendong, batu bata merah, gentenng, pande besi, pertukangan kayu, penjahit, tempe, tahu, tape, krupuk, roti, jamu jaa, emping melinjo, es lilin, es lilin, makanan ringan, gula merah, setrum accu, las, capil, besek, kepang, kukusan, tampah, tegel.beton, tambal ban, biting dan rinjing (BPS Kabupaten Ponorogo, 2013).


Dari berbagai macam IMK tersebut yang paling banyak dijumpai adalah industri Tumah Tangga besek dan biting. Banyak yang menekuni IMK besek, karena dapat dikerjakan kapan saja tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama sebagai petani. Gambar berikut adalah gambaran besek di Kecamatan Sawoo


Gambaran Besek yang dibuat di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo
Keberadaan Industri Kecil Menengah(IMK) ini menjadikan lapangan usaha di Kecamatan Sawoo semakin beragam. Selain itu, keberadaan IMK di Kecamatan Sawoo turut memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi. Selain itu dampak positif yang diakibatkan oleh adanya Industri Kecim Menengah (IMK) adalah penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Berikut adalah gambaran jumlah penduduk Kecamatan Sawoo yang bekerja menurut sektorusahanya:

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Sektor Usahanya
Suber : Kecamatan Sawoo dalam Angka, BPS Kab. Ponorogo 2013
















Untuk mengetahui sejauh mana penyerapan tenaga kerja dalam sektor IKM di Kecamatan Sawoo dapat menggunakan rumus berikut :



Dari perhitungan dengan menggungan rumus tersebut didapat hasil sebagai berikut :


Tabel Prosentase Penduduk yang Bekerja di Sektor IKM

Sumber : Kecamatan Sawoo Dalam Angka 2013 diolah

Keterangan :

TK       : Tenaga Kerja
P IKM : Prosentase Tenaga Kerja yang berada pada sektor Industri Kecil Menengah (IKM)

Dari data diatas dapat dikehui bahwa sektor Industri Kecil Menengah (IKM) mempunyai dampak positif terhadap masyarakat di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Keberadaan Industri kecil menengah (IKM) mempunyai peran dalam penyerapan tenagan kerja di Kecamatan Sawoo. Data diatas menunjukkan prosentase penyerapan tenaga kerja di sektor IKM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 penyerapan tenaga kerja di sektor industri sebesar 6,39 persen. Dari jumlah penduduk sebesar 53.092 jiwa, maka jumlah penduduk yang terserap dalam sektor Industri Kecil Menengah (IKM) adalah sebesar 3.392 jiwa. 


Peningkatan Prosentase penduduk yang bekerja dalam sektor IKM sebesar 0,02 persen. Prosentase yang terlihat kecil tersebut mempunyai nilai sama dengan 1.062 jiwa. Melihat kondisi Geografis Kecamatan Sawoo yang mempunyai sektor basis pertanian, IKM di Kecamatan Sawoo cukup besar. Apabila Sektor IKM terus ditingkatkan maka pengngguran di Kecamatan Sawoo yang masih sebesar 18,51 persen dapat diatasi. 


SARAN :

Dengan adanya potensi IKM di Kecamatan Sawoo yang baik, maka perlu adanya pelatihan 
kewirausaan oleh Dinas Perinsdustrian dan Perdagangan untuk mengembangkan usaha, terutama IKM Rumah Tangga. Selain Pemerintahan, Instansi seperti #Dompet Dhuafa juga dapat melaksanakan pelatihan kewirausahaan di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

IKM JAYA-INDONESIA BERDAYA-#IndonesiaMoveOn



Kata kunci : #Dompet Dhuafa, #IndonesiaMoveOn


============================================================================

Rabu, 07 Mei 2014

Kepingan Tenaga, Serpihan Semangat, Ke Matahari

Berat seklai..
Ingin kulempar jauh..

Menyesal..

Ah, selalu begitu

Kepingan tenaga

Serpihan semangat
Ku genggam erat

Benteng!

Biarlah ia terbangun dengan kuat
Melindungi sayap-sayap
Yang mengepak
Menyingkirkan angin
Menerobos awan
Menembus eksofaus
Untuk sampai ke bulan
Ke bintang
Ke Mars
Ke Uranus
Ke Matahari

Malang, 07 Mei 2014

Senin, 05 Mei 2014

Mengapa Daerah Dataran Aluvial Mempunyai Potensi Air Tanah yang Melimpah?

Senin, 05 Mei 2014. Rupanya hari ini tidak hanya bersejarah di kalangan siswa-siswi SMP Kelas IX yang sedang melaksanakan Ujian Nasional (UN) saja, namun MUNGKIN juga menjadi hari yang bersejarah bagi sebagian mahasiswa. Why? Because, hari ini merupakann hari permulaan Ujian Akhir Semester Genap (UAS). Formalnya yaa, :D karena tidak semua matakuliah melaksanakan UAS pada pekan ini, tapi ada juga yang melaksanakan UAS lebih awal dari jadwal yang seharusnya.

Kalo boleh cerita, hari ini saya juga UAS loo.. Matakuliah yang di-UAS-kan adalah Geohidrologi. Bukan berarti matakuliah yang lain tidak UAS. Matakulliah yang lain UAS take home. Pernah dengar istulah Hidrologi kan? Ingat apa itu Hidrologi?

Okelah saya kutipkan dari sebuah buku yang berjudul "Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi", ditulis oleh Indarto. Dalam buku tersebut menyatakan bahwa Hidrologi pada hakikatnya mempelajari setiap fase air di bumi. Masih di dalam buku ini, The COMET Program mengatakan:

"Hydrology is the scientific study of the earth. Hydrology examines the properties of water as well as its planetary occurence, distribution, and movement".


Kalau menurut Wikipedia Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air.


Lalu apa bedanya dengan Geohidrologi?

Oke.. begini yaa.. :D Jika Hidrologi mempelajari tentang air dan siklusnya di permukaan bumi, maka Geohidrologi mempunyai ruang lingkup yang lebih sempit lagi. Geohidrologi hanya mempelajari tentang air tanah saja (groundwater). 

Dosen saya menyuguhkan lima soal esay. Uniknya Dosen saya yang satu ini selalu memberikan opsi kepada mahasiswanya agar memilih hanya tiga soal saja yang dikerjakan. Dari kelima soal itu, saya menemukan soal yang kurang lebih berbunyi seperti judul post ini. "Mengapa daerah dataran aluvial mempunyai potensi air tanah yang melimpah?". Saya tertarik dengan soal ini, dan salah satu soal yang saya pilih untuk saya kerjakan adalah soal ini.


Sebenarnya kenapa sih, di Dataran Aluvial mempunyai potensi air tanah yang melimpah?

coba kita lihat gambar yang satu ini; cekidot.. :D



Gambarnya telihat kan?

Gambar diatas merupakan gambar Siklus Hidrologi. Mari kita lihat bersama-sama. Tandai angka 3 dan 6. Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya.

Dataran aluvial digambarkan dengan angka 6. Bagaimana kedalamannya terhadap air tanah? Lalu bagaimana dengan gerakan iar tanah jika dibandingkan dengan dataran yang no.3? Berbeda kan?


Dataran aluvial terletak pada daerah yang relatif datar. DAri ketinggian tempatnya, dataran aluvial menjadi tempat berkumpulnya air yang mengalir dari recharge area. Selain itu daerah yang datar, pergerakan air tanahnya menjadi lamban. Jika pergerakan air tanah lamban, maka jumlah air tanah menjadi banyak. Berbeda dengan daerah yang ditunjukkan dengan angka 3. Daerah itu merupakan perbukitan. Kemiringan lerengnya tentu lebih curam jika dibandingkan dengan dataran alivial. Pada daerah yang miring, pergerakan air tanah menjadi cepat. Air tidak akan lama tersimpan dalam tanah, sehingga potensi air di dataran tinggi labih sedikit dibandingkan dengan datatan aluvial.


Jawaban diatas adalah sepengetahuan saya yaa.. tentu masih perlu dikoreksi. Nah.. sekarang bagaimana menurutmu? :D

Minggu, 04 Mei 2014

Kerinduan

Hatiku terenyuh...
Merasakan kerinduan...
Menerawang...
Menyibak-nyibak lembaran ingatan...
Tentang mimpi, yang tak kugapai...


Malang, 02 Mei 2014

ditulis di salah satu Fakultas di Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang

KKL Plus-plus; Plus Ekowisata Gunung Api Purba, Ngelanggeran, Gunung Kidul, Jogjakarta

Pengalaman Traveling?
Pasti semua orang punya pengalaman traveling, mesik hanya traveling keliling kota masing-masing. :D Saya akan berbagi sedikit tentang pengalaman traveling saya. Lebih tepatnya, KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang dibahasakan menjadi traveling. :D 

Persiapan sebelum berangkat KKL

Sebagian besar mahasiswa pernah melaksanakan  KKL tentunya. Begitu juga dengan Jurusan Geografi. Bahkan di Prodi Geografi (non-pendidikan), KKL telah menjadi makanan sehari-hari. Saking seringnya KKL, hehe.. Walaupun memang KKL tidak selalu dilaksanakan di luar kota. Yapp.. Pada tanggal 22 Oktober 2013, saya bersama rombongan teman-teman Prodi Geografi berangkat KKL ke Kebumen, Jawa Tengah dan Jogjakarta. Lokasi yang menjadi obyek kami adalah Karangsambung, Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, Goa Pindul dan Parangkusumo. Kali ini, saya akan menceritakan dua lokasi dari obyek tersebut yaitu Karangsambung dan Ekowisata Gunung Api Purba. Perjalanan yang sudah lama baru diceritakan?. yah gak papalah yaa.. :D

Hari pertama, tanggal 23 Oktober 2013, lokasi yang kami tuju adalah Cagar Alam Geologi di Kebumen, Jawa Tengah. Kami sampai di Alun-alun Kebumen pukul 03.00 WIB dini hari dan kami telah dijemput oleh shuttle. Shuttle ini yang akan mengantarkan kami ke Kampus LIPI, Karangsambung. Setibanya di Kampus LIPI kami melaksanakan bersih diri di Asrama ‘Waturanda’. Waturanda lo yaa, bukan Asmiranda. Hehe.. Di Kampus LIPI kami juga melaksanakan sarapan dan mendapatkan arahan dari dosen pembimbing.

Karangsambung merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia tentunya. Di Kecamatan Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional yang dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung -Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)-. Cagar Alam Geologi Nasional, Karangsambung merupakan laboratorium alam untuk mempelajari tentang kebumian khususnya geologi. Di Karangsambung terdapat batuan yang sangat lengkap, mulai dari batuan beku hingga batuan metamorf. Hal ini menjadi salah satu alasan di Karangsambung didirikan Cagar Alam Geologi Nasional. Di Karangsambung terdapat berbagai batuan yang berumur antara 125-65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut kawasan Karangsambung merupakan dasar samuderayang mengalami pengangkatan akibat adanya tumbukan antara lempeng Eurasia, Lempeng Indoaustralia dan lempeng Pasifik. Keberadaan batuan serpentin merupakan bukti bahwa dahulunya karangsambung merupakan dasar samudera, karena batuan ini merupakan batuan penyusun lempeng samudera.

Batuan Serpentin (atas), batu tijang merah (bawah) yang merupakan penyusun lempeng samudera
Setelah expedisi Karangsambung usai, kami langsung menuju Jogjakarta karena obyek penelitian selanjutnya adalah kawasan ekowisata Gunung Api Purba dan Parangkusumo, Jogjakarta sehingga kami beristirahat di salah satu hotel di Jogjakarta.

Hari kedua, 24 Oktober 2013. Usai sarapan kami menuju kawasan Ekowisata Gunung Api Ngelanggeran. Sebelum melaksanakan penelitian di Desa Nglanggeran, kami menyempatkan diri untuk naik ke puncak Gunung Api Purba. Kalo yang ini memang wisata. Hehe.. Untuk sampai di puncak Gunung Api Purba membutuhkan waktu sekitar dua jam. Naik ke Gunung Api Purba tidak bisa naik motor yaa. Jalannyapun hanya jalan setapak, so harus berjejer-jejer jalannya. 

Sebelum sampai di Pos 1 kami harus melewati jalan yang sempit, karena hanya ada sedikit celah diantara dua bongkahan batu yang sangat beesaar.. nggak percaya? Foto di bawah mungkin bisa menjadi barang buktinya yaa. Hehe.. Keunikan inilah adalah salah satu pemandangan yang dinantikan di Gunung Api Purba.

Jalan sempit yang diapit oleh dua bongkah batu yang besar
Pos pertama telah sampai. Inilah pemandangan yang disuguhkan di pos pertama. Kalau mau berdecak, boleh kok. Hehe..

Batuan Andesit (atas) view Jogjakarta (bawah)
Menyaksikan dataran Jogjakarta dari atas merupakan salah satu hal yang cukup menarik. Menyaksikan dataran rendah dari arah puncak gunung, mungkin menjadi hal yang biasa. Misalnya saja menyaksikan Kota Malang dari Kota Batu. Hal menjadi pembeda adalah formasi batuan yang ada. Formasi batuan di sini tidak akan didapat di tempat lain. Jenis batuannya. Mungkin kita ditemukan di tempat yang lain. Tapi, untuk formasi yang unik, dijamin deh tidak akan ditemukan di tempat yang lain. Nah. Gambar diatas adalah salah satu formasi batuan yang ada di Gunung Api Purba, Ngelanggeran, Jogjakarta. Batuan yang ada di Gunung Api Purba menjulang tinggi. Batuan ini merupakan batuan andesit, terbentuk karena adanya erupsi eksplosif (letusan).

Setelah dari Pos 1 kami melanjutkan perjalanan ke Pos berikutnya. Pos 2, yang merupakan puncak tertinggi dari Gunung Api Purba. Gambar di bawah adalah dataran Jogjakarta. Ini adalah view yang dinanti-nanti setiap pengunjung Ekowisata Gunung Api Purba. Dari puncak Gunung Api Purba bisa dilihat dataran Jogjakarta. Sejauh mata memandang, mata disuguhkan dengan hamparan bentang alam hingga cakrawala. Semakin tinggi tempat maka semakin tinggi pula kecepatan anginnya, so dini anginnya cukup intens. Tempat ini cocok untuk camping. Menurut pengakuan pengunjung yang ada di sana, suasana malam hari sangat indah. Langsung bisa metatap indahnya pemandangan bintang yang bertaburan di angkasa. Selain itu tidak kalah dengan kerlap-kerlip lampu kota yang langsung disaksikan dari puncak Gunung Api Purba ini. Hemmm..

View Jogjakarta dari puncak tertinggi Gunung Api Purba
Keindahan dan keunikan tempat wisata ini. Lelah terbayar sudah. Jika kamu ngaku traveler, tentu saja Ekowisata Gunung Api Purba bisa menjadi destinasi selanjutnya. Menarik bukan? :D