Kamis, 22 Mei 2014

Explore Waduk Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo


Kabupaten Ponorogo. Apa yang terlintas di benak Anda jika mendengar kata "Kabupaten Ponorogo"? Pasti REOG bukan? Ya, memang Kabupaten Ponorogo merupakan kabupaten dengan kebudayaan endemik berupa REOG. Setiap tahun, tepatnya pada saat tahun baru Islam atau yang dikenal dengan istilah grebeg suro selalu diselenggarakan Festival REOG tingkat nasional. Festival tersebut diikuti oleh Kabupaten-kabupaten lain di seluruh Indonesia.

Selain populer dengan kebudayaan khasnya, Kabupaten Ponorogo juga memiliki potensi fisik berupa wisata alam yang tidak kalah menarik. Mungkin Anda pernah berkunjung ke salah satu atau bahkan seluruh wisata alam yang ada di Kabupaten Ponorogo. Wisata alam yang disuguhkan ketika Anda berkunjung ke Kabupaten Ponorogo adalah Telaga Ngebel, Taman Wisata Ngembag, Air Terjun Pletuk, Gunung Bayangkaki, Air Terjun Juruk Klenteng, Gua Lowo, Hutan Wisata Kucur dan Air Terjun Toyomerto.

Dari sekian daftar potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Ponorogo, ternyata masih ada potensi lain yang dimiliki Kabupaten Ponorogo yang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Ingin tahu? Mari kita cari tahu bersama-sama. Potensi tersebut adalah Waduk Bendo. Waduk Bendo terletak di Kali Keyang, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Waduk ini termasuk dalam salah satu waduk nasional yang dibangun dengan dana APBN. 

Sebetulnya pembangunan Waduk Bendo telah direncanakan sejak tahun 1974, namun baru bisa terealisasikan pada tahun 2013. Groundbreaking atau tahap awal pembangunan Waduk Bendo dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2013 dan diresmikan oleh Menteri PU Republik Indonesia, Bapak Djoko Krimanto.

Peresmian Groundbreaking Waduk Bendo Oleh Menteri Pekerjaan Umum
Sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.com
Waduk Bendo ini dibangun dengan luas 300 hektare. Waduk akan dibangun dengan tinggi 71 meter (dari dasar sungai), panjang puncak 311,90 meter dan lebar puncak 15 meter. Waduk Bendo mempunyai volume timbunan sebesar 3.088 juta m3. Waduk Bendo diproyeksikan dapat mengairi sawah petani seluas 3.299 hektare sawah (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air).

Menurut PP No. 37 tahun 2010 waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Waduk pada umumnya dibangun untuk pengembangan sumberdaya air sungai. Waduk berfungsi dalam penampungan air ketika musim hujan sehingga dapat menjadi supplay air pada saat musim kemarau. Secara hidrologis waduk mempunyai peranan penting yaitu sebagai berikut:
- Menampung air sungai
- Mengatur dan mengelola air dalam waduk
- Pengelolaan Sumberdaya air
- Penyediaan air baku (raw water)
- Salah satu sumber penyediaan air bersih dan air minum
- Penyediaan air irigasi
- Pengendalian banjir, dan
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Untuk Waduk Bendo sendiri fungsinya difokuskan pada pengendalian banjir, untuk mencukupi supplay air di Kabupaten Ponorogo, baik air baku maupun air untuk keperluan irigasi dan sebagai konservasi sungai. Dengan volume waduk yang besar, Waduk Bendo dapat menampung dan menahan air sehingga air tidak langsung mengalir dan menjadi banjir. Air yang tertanpung dalam waduk dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih ataupun sumber irigasi. Sedangkan fungsi Waduk Bendo sebagai konservasi sungai adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena jika hal tersebut terjadi maka waduk akan kotor dan cepat mengalami pengendapan.

Selain fungsi diatas, ada fungsi yang tidak kalah penting keberadaan sebuah waduk. Fungsi tersebut adalah fungsi perbaikan kualitas air. Air yang mengalir biasanya tidak selalu jernih dan bebas dari limbah. Dengan adanya waduk, air akan tertahan dalam waduk. Bahan-bahan yang terlarut bersama air tersebut (bahan kimia, limbah) akan mengalami pengendapan. Jika bahan-bahan berbahaya tersebut mengendap di dasar sungai, maka air yang akan mengalir pada hilir waduk menjadi lebih jernih dan lebh baik secara kualitasnya.

Berikut ini adalah gambar maket Waduk Bendo di Kali Keyang, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.


Maket Waduk Bendo
Sumber : kecamatan-sawoo.blogspot.com
Pembangunan Waduk Bendo ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. Selain harus dirawat pacsa pembangunan selesai, maka pengembangan Waduk Bendo juga harus diperhatikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, supplay kebutuhan air dan konservasi sungai, namun fungsi wisata dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah fungsi yang harusnya menjadi incaran dan menjadi target pengembangan potensi Waduk Bendo.

Pengembangan kearah pariwisata merupakan prospek yang cukup cemerlang. Saat ini, masyarakat sangat antusias dengan wisata. Wisata yang biasanya diminati adalah wisata alam semacam waduk ini, meskipun waduk tetap buatan manusia. Dalam pengembangan obyek kearah wisata harus diperhatikan 7 (sapta) pesona yaitu: keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan. Jika memang benar-benar dikembangkan kearah wisata, maka akan menambah income untuk Waduk Bendo sendiri. Selain itu akan membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menyerap angkatan kerja. Jika Waduk Bendo dikembangkan menjadi obyek wisata, Anda tentu akan berkunjung ke Waduk Bendo bukan?

Pengambangan yang patut dilirik selain kearah wisata adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air akan menjadi sumber energi di Kabupaten Ponorogo. Apabila Waduk Bendo dimanfaatkan sebagai pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) maka akan semakin mudah dan murah masyarakat Kabupaten Ponorogo dalam mendapatkan fasilitas berupa aliran listrik.

Nah.. meskipun pembangunan waduk ditargetkan selesai pada tahun 2017. Tidak ada salahnya bukan, jika kita mengenal, mengetahui, mencintai dan mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki daerah kita lebih awal?

"Love and Promote Our Country Potential"

===========================================================================
Tulisan ini diikutsertakan pada :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar