Rabu, 26 Juni 2013

LPJ, Oh Men..

26 Mei 2013 pelaksanaan Babak Penyisihan Olimpiade Geografi telah terlaksana. Begitu juga dengan Babak Semifinal dan Babak Final yang telah sukses dilaksanakan pada tanggal 08-09 Juni 2013. Selain menjadi pejabat acara yaitu menjadi MC di acara Olimpiade Geografi, jabatan utamaku dalam kepanitiaan ini adalah menjadi Bendahara yang tugas terpentingnya ketika acara sudah selesai adalah Laporan Pertanggungjawaban atau sering disingkat dengan kata LPJ. Ya meskipun aku hanya menjadi Bendahara II, tapi sebagai orang yang bertanggungjawab tentu tugas Laporan Pertanggungjawaban itu harus aku laksanakan dengan baik. Kamu semua tahu kan sekarang tanggal berapa? Hari ini sudah tanggal 26 Juni 2013. Hampir tiga minggu pelaksanaan Olimpiade Geografi usai diselenggarakan, dan itu artinya LPJan ku semaki molor.

Oya mungkin perlu aku ceritakan bahwa HMJ Geografi mendapatkan dana sebesar Rp. 3.000.000,- dari Fakultas. Dana yang diberikan adalah dana dari BOPTN, aku tidak tahu apa itu dana BOPTN dan aku juga tidak ingin mencari tahu tentang dana itu, jadi bagi kalian yang tidak tahu jangan bertanya padaku ya... hehe.. kalian cari tahu sendiri. Sebenarnya ada satu hal aku tidak begitu mengerti kemauan dari Fakultas. Dana yang notabene adalah dana BOPTN hanya diperuntukkan bagi panitia saja. Padahal dana Rp. 3.000.000,- untuk Olimpiade Geografi itu juga untuk peserta yang pesertanya dari adik2 SMA/Sederajat.

Fakultas tidak menerima nota yang pengeluaran itu adalah pengeluaran selain pengeluaran untuk panitia. Alasannya adalah dana BOPTN hanya dperuntukkan bagi mahasiswa. Saya heran banget ya.. walaupun dana itu digunakan untuk kepentingan peserta, sama saja kan? itu juga untuk kepentingan panitia, kepentingan HMJ, kepentingan fakultas, jurusan dan Universitas. Coba saja kalo HMJ ngadakan kegiatan Olimpiade dan tidak ada satupun SMA yang datang? nggak lucu banget kan??. Haaahhhhh... Nota dari setiap toko dibuatkan kuitansi  dan harus mendapatkan tandatangan dari pemilik toko diatas materai 3000. Kalo belanjanya datas Rp. 1.000.000,- maka hasrus bermaterai Rp. 6.000,-. Nah.. ini nih.. yang bikin aku semakin menghela nafas panjang. Seperti ini ya jadi bendahara??? Serius deh ini pengalaman pertama dan terakhir saja aku menjadi Bendahara, apalagi kalo dananya dari dana BOPTN. Kecuali kalo memang dana diguanakan sesuai dengan kemauan Fakultas. Yaitu dana Rp. 3.000.000,- digunakan untuk keperluan panitia. contoh untuk penginapan, transportasi dan konsumsi selama Babak Penyisihan di Masing2 rayon.

Ini adalah nota2 Olimpiade yang menjadi harus dipertanggungjawabkan. Dan dari setiap nota ini juga harus disertai daftar hadir panitia. Hahhhhh...

Nota2, cepat pergialah
Yang membuat lama LPJ ini adalah Dana Rp.3000.000,- yang sebenarnya dgunakan untuk kepentingan peserta tapi diatasnamakan untuk kepentingan panitia. Ndak sesuai dengan kenyataannya kan??..
tidak jujur hanya akan membuahkan kegalauan.. tapi mau bagaimana lagi? aku harus menghadapai orang2 di Fakultas untuk menyelesaikan LPJ ini. Doakan cepat selesai ya.. biar aku isa cepat pulang liburan bersama dengan keluargku.. Aamiin..

Aku ingin besuk LPJ ini bisa selesai. Aamiin..

Jumat, 07 Juni 2013

Ust. Yusuf Mansur di Kota Malang: Peringatan Isra' Mii'raj Nabi Muhammad SAW

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Hingga saat ini, begitu banyak nikmat  yang telah Allah berikan pada kita semua. Kita asih dibeikan kesempatan untuk bernafas, dibangunkan dalam keadaan yang baik-baik saja, tidak ada kurang satu apapun. Bisa makan, minum, dan melakukan segala aktivitas yang kita inginan dan InshaAllah menghendaki kita untuk melaksanakan apa yang telah kita rencanakan tersebut.

Termasuk saya, pada hari ini saya harus belajar untuk banyak bersyukur. Saya bisa diperkenankan oleh Allah untuk menghadiri Pengajian Ust. Yusuf Mansur dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Pengajian ini dilaksanakan di kampus tercinta Universitas Negeri Malang (UM), tepatnya di Gedung Graha Cakrawala yang terletak di Jalan Veteran, atau banyak orang sering menyebutnya dengan muka Matos (Malang Town Square). Pengajian ini terbuka untuk umun dan dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat. Masyarakat terlihat sangat antusias untuk mengikuti pengajian Ust. Yusuf Mansur. Terbukti loo.. dari penuhnya kursi-kursi yang telah disediakan oleh panitia di dalam Gedung Graha Cakawala Universitas Negeri Malang (UM).

Sebenarnya saya agak bimbang untuk mengikuti pengajian ini. Bagaimana tidak? Besuk saya menjadi MC di acara seminar Pendidikan Geografi, dan saya harus melaksanakan gladi resik hari ini juga dan pada jam yang sama. Saya tidak mau ketinggalan pengajian Ust. Yusuf Mansur akhirnya saya izin dengan senior untuk datang terlambat mengikuti gladi resik acara seminarnya dan saya memutuskan untuk mengikuti Pengajian Ust. Yusuf Mansur. Sebelum datang ke acara Pengajian ini harus mendaftarkan diri kepada panitia melalui SMS. Saya... telah melakukan itu, saya sudah mendaftarkan diri saya jauh-jauh hari sebelum hari H acara ini. Bahkan saya mendaftarka diri saya dan kakak saya juga.

Pamflet Pengajian Ust. Yusuf Mansur

Sekitar pukul 12.45 WIB saya berangkat ke acara pengajian Ust. Yusuf Mansur. Saya santai-santai saja, karea tiket saya diambilkan oleh teman saya. Ada hal unik yang harus saya bagi pada para pembaca. Ketika sampai di Gedung Graha Cakrawala, teman saya mengatakan bahwa tiket atas nama saya tidak terdaftar. Saya kaget sekali, kalau tida terdaftar berarti saya tidak bisa masuk dong? Hoho.. berunrung saya mendaftarkan juga Kakak saya, dan ternyata Kakak saya tidak bisa hadir, dan akhirnya saya memakai tiket Kakak saya untuk masuk di acara pengajian. Well... saya dan teman saya sudah masuk kedalam Gedung Graha Cakrawala, lumayan sudah padat jamaahnya. Saya duduk bersama teman saya itu. Teman saya masih keheranan mengapa tiket atas nama saya tidak terdaftar, sedangkan punya Mbak saya terdaftar, padalah saya mendaftarka diri saya dan mbak saya memakai nomor yang sama. Dia mengtakan begini kepada saya "Kok bisa ya Rina nama kamu tidak terdaftar?, saya sudah tanya ke panitianya berkali-kali loo, Mbak Rina Ar Rizahro masak ndak ada Mbak?". Hahahaha.. saya tertawa, iya saya tertawa. Teman saya heran kenapa saya tertawa, kemudian saya jelaskan kalau dia salah menyabut namaku, iyalah.. Rina Ar Rizahro kan nama FBku sedangkan nama yang aku pakai untuk daftar adalah Rina Sri Utami, ya jelas ndak terdaftar, Hahaha... ayak2 waeee..

Pengajian dimulai dengan penampilan 10 hafidzah dengan membawakan Surah An-Naba. Wau.. sungguh menawan. Setelah selesai menyampaikan surah tersebut, para hafidzah meminta doa, agar dimudahkan dalam menghafal Al-Quran 30 Jus dan semua jamaah meng-Aamiin-kannya. Setelah para hafidzah menyampaikan surah An-Naba giliran tiga adik kecil yang kemungkinan berusia antara 5-9 tahun, dan mereka telah menghafal Al-Quran jus 30, hebat bukan?. Para jamaah diperkenankan untuk mengetes hafalan mereka dengan cara: Jamaah membaca ayat dan adik2 penghafal quran ini diminta untuk meneruskannya. Tidak main-main, suara mereka sungguh mencengangkan. Malu rasanya dengan adik-adik yang mash kecil-kecil tapi sudah bisa menghafal jus 30 dan bacaannya sudah bagus sekali. salut untuk adik2 itu. Dan salut buat orangtuanya. Semoga menjadi penegak agama Allah SWT. Aamiin..

Setelah adik2 itu selesai dites hafalannya, Ustadz Yusuf Mansur yang ditunggu2pun akhirnya muncul juga datas panggung. Ustadz menyampaikan tentang Cahaya. Cahaya hidup yang bisa kita raih melalui shalat, membaca Al-Quran, sedekah dan mencari ridho orangtua.

Rabu, 05 Juni 2013

USTADZ JEFRY ALBUKHORI: UJE Sosok yang Rendah Hati

Alm. Ust, Jefry Al Buchori
Siapa yang tidak kenal dengan foto diatas?. Saya yakin semua orang Indonesia mengenal sosok Ustadz Jefry Al Buchori, pendakwah yang sudah dikenal disemua kalangan masyarakat. Selain itu Ustadz Jefry Al Buchori juga sering muncul mengisi ceramah di layar kaca, sehingga banyak masyrakat yang menganal beliau. Ustadz Jefry Al Buchori dikenal dengan gaya dakwahnya yang gaul dan tidak menggurui. Kerendahan hati beliau sungguh telah melekat di hati para jamaah Indonesia. Ustadz Jefry Al Buchori juga dikenal dengan sosoknya yang ramah dan santun. Ustadz Jefry bahkan tidak segan untuk berkawan dengan siapa saja, termasuk kepada mereka yang nonmuslim. Beliau sangat menghargai sesama, meskipun berbeda keyakinan.

Namun pada tanggal 26 April Ustadz yang sering disapa dengan sapaan Uje itu telah dipanggil oleh Allah SWT. Muslim Indonesia sangat dikejutkan oleh kabar tersebut, termasuk saya. Pagi itu sekitar pukul 05.00 WIB teman sekamar saya tiba-tiba memberitahu saya bahwa Ustadz Jefry meninggal dunia. Saya seakan tidak percaya dengan hal itu. Saya berfikir konyol sekali. Hanya satu yang saya fikirkan; bagaimana ungkin seorang Uje meninggal dunia sedang saya belum pernah bertemu dengan beliau?. Konyol sekali bukan?. Tapi entah mengapa saya sangat merasa kehilangan, padahal selama ini saya jarang mendengarkan pengajian beliau. Malah pengajian yang sangat akrab di telinga saya adalah pengajian dari Ustadz Yusuf Mansyur.

Ustadz Jefry meninggal dalam kecelakaan tunggal dengan mengendarai motor gede (moge) milikknya. Semua seakan tidak percaya dengan keperhian beliau yang begitu mendadak. Hal ini membuat Umi Pipik Dian Irawati; Istri Almarhum merasa sangat kehilangan. Bahkan bukan hanya Umi Pipik, Keluarga besar beliau, sahabat-sahabat beliau dari kalangan ustadz, dari kalangan artis dan juga para jamaahpun merasa sangat kehilangan, terlebih lagi istri beliau; Umi Pipik Dian Irawati. Saat pemakaman Almarhum terlihat Umi Pipik yang seakan tidak punya daya. Umi Pipik sungguh merasa sedih. Apalagi dengan kepergian Almarhum yang memang sangat mendadak. Air mata terus mengalir di paras cantik Umi Pipik; Istri Almarhum. Dalam kesedihan dan perasaan kehilangan yang begitu mendalam, Umi Pipik terlihat berusaha untuk tegar dan menerima skenario Allah SWT dengan lapang dan ikhlas. Figur ini semakin menegaskan bahwa beliau adalah wanita yang kuat dan kukuh. Ini adalah foto Umi Pipik pasca kepergian Almarhum Ustadz Jefry Al Buchori

Tegar: Umi Pipik Dian Irawati  
Sungguh Allah membuat skenario yang sangat indah. Memang Ustadz Jefry berpulang untuk selamanya, namun kepergian Almarhum dihari Jumat menandakan bahwa beliau InsyaAllah selamat. Ustadz Arifin Ilham juga mengungkapkan bahwa ia turut bahagian atas kepergian Uje di hari Jumat. Sebagaimana Hadist Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa "tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat melainkan Allah melindunginya dari siksa kubur" (HR. Al-Tirmidzi no.1043)Kenangan yang sangat melekat di hati para jamaah membuat para jamaah antusias untuk turut dalam pemakaman Uje. Setelah disholatkan di Masjid Istiqlal Jakarta, para jamaah berebut untuk untuk mengantarka jenazah Uje ke Pemakaman. dibawah ini adalah foto seusai Almarhum dishalatkan. Prosesi Solat jenazah dan pemakaman disiarkan live di beberapa stasiun TV swasta dan saya mengikuti perkembangan beritanya terus menerus. Melihat  kondisi seperti ini sempat ada rasa khawatir di benak saya, saya khawatir kalau jenazahnya jatuh karena direbutkan oleh sekian banyak jemaah. Atas kuasa Allah SWT jenazah Almarhum baik-bak saja.

Jenazah Uje selesai disholatkan
Sampai pada hari ke-40, jemaah Uje banyak jamaah yang masih  berdatangan ke Makam Uje maupun ke Rumah beliau. Hari ke-40 wafatnya Uje diadakan tahlilan yang didatangi oleh puluhan ribu jamaah dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan sampai jemaah dari negara-negara tetanggapun datang dalam tahlilan 40 hari wafatnya Uje. Tahlilan ini disiarkan langsung oleh beberapa stasiun tv swasta. Sayapun mengikuti perkembangan berita 40 hari wafatnya Uje ini. Berita pada hari itu seakan hanya berita mengenai 40 hari wafatnya almarhum Ustadz Jefry Al Buchori saja. Sahabat-sahabat Uje dari kalangan artis juga banyak yang datang dalam acara tahlilah 40 hari wafatnya almarhum Uje. 

Hal-hal yang banyak dikenang oleh sahabat-sahabat almarhum adalah kebaikan Uje, kerendahan hati Uje, sikap Uje saat berdakwah yang tidak menggurui, sosok Ustadz Gaul yang digemari kalangan anak muda, Ustadz yang suka menolong, bahkan wafatnya beliaupun mendatangkan rezki bagi para pedagang kaki lima yang berjualan di dekat makam maupun berjualan di dekat rumah Almarhum. Ustadz Jefry AlBukhori; Da'i yang mampu menjadi sahabat bagi para jemaahnya, yang selalu terkenang dihati jemaahnya. Semoga Ustadz Jefry AlBukhori diberikan tempat yang indah di sisi Allah SWT, dan dtabahkan bagi keluarga yang ditinggalkan, Aamiin..

Uje, Kematian tidak mengakhiri segalanya. Kau kan selalu hidup di hati kami... :)