Minggu, 31 Agustus 2014

Dapat Sikap yang Kurang Pas? Ah, Biasa!

Pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan ketika orang lain memandang "gimana gitu" kepada kita?Mungkin diejek, mungkin dipandang sebelah mata? mungkin dikira banyak alasan, atau kemungkinan yang lain.Jika mendapatkan perlakuan yang tidak baik, seringkali kita merasa tidak terima. Right?

Kalau mendapatkan perlakuan yang kuran pas dengan keinginan kita, dalam hati protes. "Mereka bisa-bisanya bersikap seperti itu kepadaku?" Barangkali hal ini yang kita katakan dalam hati kecil kita.

Mungkin kita lupa bahwa segala hal yang kita dapatkan sesuai dengan yang kita perjuangkan. Ketika mendapatkan sesuatu yang kurang pas dengan hati, harusnya kita bertanya kepada diri kita sendiri. "Mengapa mereka bersikap seperti itu?", "Apakah saya punya salaha kepada mereka?", "Apa semua ini terjadi karena perbuatan saya yang kurang pas pula?" Setidaknya ada penilaian dari sisi diri kita, tidak melulu langsung menyalahkan orang lain yang bersikap kurang pas terhadap kita.

Hal-hal semacam itu tentu saja warna dunia ini. Ketidaksetujuan dan ketidakcocokan. Misalnya saja ketika kita mengambil suatu keputusan terhadap diri kita. Kita telah menganggap keputusan itu benar dan tepat. Tapi menurut orang lain, apakah mereka akan mengatakan hal yang sama?. Belum tentu.

Setiap manusia yang lahir ke dunia ini memiliki lingkungan yang berbeda-beda. Right? Masing-masing lingkungan akan membentuk manusia menjadi pribadi yang berbeda pula. Lawong manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang sama saja belum tentu mempunyai karakter yang sama. Betul? Karakter berbeda-beda inilah yang membuat manusia mempunya sudut pandang yang beraneka ragam, sehingga sering tidak sepaham dengan apa yang kita pikirkan.

Nah, kalau sudah seperti ini, tidak bijak rasanya jika kita langsung menyalahkan orang lain yang menilai kita dengan suatu anggapan yang tidak kita setujui. Pertama, sudut pandang manusia bagaikan mata anginn. Bebas memandang kemana saja. Namun setiap memandang dari arah yang berbeda, hasilnya akan berbeda pula bukan? Kedua, mereka punya persepsi tentang kita, bisa jadi karena sikap-sikap, perkataan dan perbuatan yang selama ini mereka amati. Itu bisa saja terjadi? Apa mereka salah jika mereka mengatakan sesuatu tentang diri kita? Padahal mereka telah mengamati kita sebeumnya. Apakah tepat jikka kita langsung melabrak/ngomel-ngomel orang yang mengataka hal jelek tentang kita?

Emosi boleh, karena itu adalah fitrah manusia. Namun jika emosi yang dikedepankan dalam menyikapi keadaan. It's not you, It's not us. Tapi itu telah terkontaminasi oleh tangan-tangan dan desah-desah nafsu kita untuk melampiaskan amarah.

So,sebaiknya kita bersikap yang baik kepada orang lain, tapi bukan berarti dibaik-baikin lo yaaa... hehe. Bersikap baik saja, masih saja tidak tepat menurut orang lain, bagaimana kalau kita tidak bersikap baik. Iya to? Lalu, kita juga tidak melakukan hal-hal yang membuat orang lain menjadi berfikiran/menilai negatif terhadap diri kita. Jika kita sidah bersikap sebaik mungkin terhadap orang lain dan masih mendapat ejekan, mungkin kita harus berintrospeksi. Pasti ada bagian sikap kita yang perlu diperbaiki. Kalau kita benar salah, minta maaflah dan kalau masih saja salah didepan orang lain, anggap saja itu sebagai perhatian mereka terhadap kita. Ahaa.. N how about you?