Pengalaman Traveling?
Pasti semua orang punya pengalaman traveling, mesik
hanya traveling keliling kota masing-masing. :D Saya akan berbagi
sedikit tentang pengalaman traveling saya. Lebih tepatnya, KKL (Kuliah
Kerja Lapangan) yang dibahasakan menjadi traveling. :D
Persiapan sebelum berangkat KKL |
Sebagian besar mahasiswa pernah melaksanakan KKL tentunya. Begitu juga dengan Jurusan
Geografi. Bahkan di Prodi Geografi (non-pendidikan), KKL telah menjadi makanan
sehari-hari. Saking seringnya KKL, hehe.. Walaupun memang KKL tidak selalu
dilaksanakan di luar kota. Yapp.. Pada tanggal 22 Oktober 2013, saya bersama
rombongan teman-teman Prodi Geografi berangkat KKL ke Kebumen, Jawa Tengah dan
Jogjakarta. Lokasi yang menjadi obyek kami adalah Karangsambung, Kawasan
Ekowisata Gunung Api Purba, Goa Pindul dan Parangkusumo. Kali ini, saya akan
menceritakan dua lokasi dari obyek tersebut yaitu Karangsambung dan Ekowisata
Gunung Api Purba. Perjalanan yang sudah lama baru diceritakan?. yah gak papalah yaa.. :D
Hari pertama, tanggal 23 Oktober 2013, lokasi yang kami tuju
adalah Cagar Alam Geologi di Kebumen, Jawa Tengah. Kami sampai di Alun-alun
Kebumen pukul 03.00 WIB dini hari dan kami telah dijemput oleh shuttle.
Shuttle ini yang akan mengantarkan kami ke Kampus LIPI, Karangsambung. Setibanya
di Kampus LIPI kami melaksanakan bersih diri di Asrama ‘Waturanda’. Waturanda
lo yaa, bukan Asmiranda. Hehe.. Di Kampus LIPI kami juga melaksanakan sarapan
dan mendapatkan arahan dari dosen pembimbing.
Karangsambung merupakan sebuah kecamatan di
Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia tentunya. Di Kecamatan
Karangsambung terdapat Lokasi Cagar Alam Geologi Nasional yang dikelola oleh
Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung -Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)-. Cagar Alam Geologi Nasional, Karangsambung merupakan
laboratorium alam untuk mempelajari tentang kebumian khususnya geologi. Di
Karangsambung terdapat batuan yang sangat lengkap, mulai dari batuan beku
hingga batuan metamorf. Hal ini menjadi salah satu alasan di Karangsambung
didirikan Cagar Alam Geologi Nasional. Di Karangsambung terdapat berbagai
batuan yang berumur antara 125-65 juta tahun yang lalu. Pada zaman tersebut
kawasan Karangsambung merupakan dasar samuderayang mengalami pengangkatan
akibat adanya tumbukan antara lempeng Eurasia, Lempeng Indoaustralia dan
lempeng Pasifik. Keberadaan batuan serpentin merupakan bukti bahwa dahulunya
karangsambung merupakan dasar samudera, karena batuan ini merupakan batuan
penyusun lempeng samudera.
Batuan Serpentin (atas), batu tijang merah (bawah) yang merupakan penyusun lempeng samudera |
Setelah expedisi Karangsambung usai, kami langsung
menuju Jogjakarta karena obyek penelitian selanjutnya adalah kawasan ekowisata
Gunung Api Purba dan Parangkusumo, Jogjakarta sehingga kami beristirahat di
salah satu hotel di Jogjakarta.
Hari kedua, 24 Oktober 2013. Usai sarapan kami menuju kawasan
Ekowisata Gunung Api Ngelanggeran. Sebelum melaksanakan penelitian di Desa
Nglanggeran, kami menyempatkan diri untuk naik ke puncak Gunung Api Purba. Kalo
yang ini memang wisata. Hehe.. Untuk sampai di puncak Gunung Api Purba membutuhkan
waktu sekitar dua jam. Naik ke Gunung Api Purba tidak bisa naik motor yaa. Jalannyapun
hanya jalan setapak, so harus berjejer-jejer jalannya.
Sebelum sampai di Pos 1 kami harus melewati jalan yang sempit, karena hanya ada sedikit celah diantara dua bongkahan batu yang sangat beesaar.. nggak percaya? Foto di bawah mungkin bisa menjadi barang buktinya yaa. Hehe.. Keunikan inilah adalah salah satu pemandangan yang dinantikan di Gunung Api Purba.
Jalan sempit
yang diapit oleh dua bongkah batu yang besar
|
Batuan
Andesit (atas) view Jogjakarta (bawah)
|
Menyaksikan
dataran Jogjakarta dari atas merupakan salah satu hal yang cukup menarik. Menyaksikan
dataran rendah dari arah puncak gunung, mungkin menjadi hal yang biasa.
Misalnya saja menyaksikan Kota Malang dari Kota Batu. Hal menjadi pembeda
adalah formasi batuan yang ada. Formasi batuan di sini tidak akan didapat di
tempat lain. Jenis batuannya. Mungkin kita ditemukan di tempat yang lain. Tapi,
untuk formasi yang unik, dijamin deh tidak akan ditemukan di tempat yang
lain. Nah. Gambar diatas adalah salah satu formasi batuan yang ada di Gunung
Api Purba, Ngelanggeran, Jogjakarta. Batuan yang ada di Gunung Api Purba menjulang
tinggi. Batuan ini merupakan batuan andesit, terbentuk karena adanya erupsi eksplosif
(letusan).
Setelah dari Pos 1 kami melanjutkan perjalanan ke Pos
berikutnya. Pos 2, yang merupakan puncak tertinggi dari Gunung Api Purba.
Gambar di bawah adalah dataran Jogjakarta. Ini adalah view yang
dinanti-nanti setiap pengunjung Ekowisata Gunung Api Purba. Dari puncak Gunung
Api Purba bisa dilihat dataran Jogjakarta. Sejauh mata memandang, mata
disuguhkan dengan hamparan bentang alam hingga cakrawala. Semakin tinggi tempat
maka semakin tinggi pula kecepatan anginnya, so dini anginnya cukup intens.
Tempat ini cocok untuk camping. Menurut pengakuan pengunjung yang ada di
sana, suasana malam hari sangat indah. Langsung bisa metatap indahnya
pemandangan bintang yang bertaburan di angkasa. Selain itu tidak kalah dengan
kerlap-kerlip lampu kota yang langsung disaksikan dari puncak Gunung Api Purba
ini. Hemmm..
View Jogjakarta dari puncak tertinggi
Gunung Api Purba
|
Keindahan dan keunikan tempat wisata ini. Lelah terbayar
sudah. Jika kamu ngaku traveler, tentu saja Ekowisata Gunung Api Purba
bisa menjadi destinasi selanjutnya. Menarik bukan? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar